Patung dibuat dengan
wujud manusia dengan dimensi masif bersenjatakan Nagapasha (panah yang dililit
ular) dengan posisi tangan sedang merestui. Patung tersebut merepresentasikan
saudara ketiga (madenan) yang dalam proses kelahiran bayi berwujud banah atau
lamas (tali pusar dan lemak pembungkus bayi) yang dalam Kanda Pat Bhutaz
bernama Banaspati.
Ketika telah meningkat tahapannya dan diangkat, menjadi
pepatih di Pura Puseh, beliau bergelar I Ratu Made Jelawung Diikuti oleh Sang Bhuta
Prajapati, Bhuta Bisrana. Beliau adalah dewatanya tanah tegalan, dewatanya
perkebunan, dewatanya penginih-inih, dan segala yg berbuat jahat musnahlah
adanya. Termasuk orang yang berbuat jahat di dalam pekarangan rumah, musnah
adanya.
Di dalam badan Beliau berstana di dalam Daging, dan di semua lubang yg
ada di badan. Aksaranya adalah "TANG" Kemudian disimbolkan wujudnya
seperti inti dari kangkung (Galihing Kangkung). Rembesannya berbentuk
rambut. Penjelmaan Beliau berwujud angin kencang, mahluk renik
(gumatatgumitit), menjadi tegalan yg sangat luas, berwujud perkebunan yg
pagarnya sangat sempurna, berwujud rumah besar yg bertembok tinggi.
Komentar
Posting Komentar