PATUNG BHIMA

Patung Bhima

Bhima adalah salah satu protagonis utama dalam Kisah Mahabrata, bagian dari Panca (lima) Pandawa. Dalam kisah pewayangan Bima disebut juga dengan nama lain (dasa nama), antara lain:

1. Bayusuta arti kata putra Batara Bayu (pedalangan)

2. Bellawa/BiIawa arti kata besar dan tinggi (Mahabrata); nama 'ini digunakan ketika Bima menjalankan masa hukuman selama 12 tahun menjadi juru masak.

3. Bratasena arti kata keturunan Barata yang perkasa

4. Bhima (Bheem) arti kata dahsyat (Mahabrata)

5. Birawa arti kata besar, menakutkan=Sinonim dengan Ballawa (Sansekerta)

6. Dansun arti kata teguh; tangguh/panggah (Jawa)

7. Nagata arti kata Nyata (Pedalangan)

8. Kusumayuda arti kata pahlawan perang (Pedalangan)

9. Kowara arti kata termasyhur (Pedalangan)

10. Kusumadilaga arti kata pahlawan perang (Pedalangan)

11. Pandusiwi arti kata Putra Pandu

12. Sena: Purwacarita-Purwakanda

13. Werkodara: dalam Mahabarata

14. Wijasena nama Bima pada waktu masih muda.

Pada waktu masih kecil bertempat tinggal di Astina, sesudah besar mempunyai kesatriyan/negara di Jodipati/UngguIpawenang. Ayahnya  bernama Prabu Pandudewanata, raja Astina, dan ibunya Dewi Kunti, putri raja Matura/Mandura. Bima mempunyai istri di luar Drupadi antara Iain.

1. Dewi Nagagini, anak Anantaboga, di Saptapratala, berputra Anantaraja (Antareja)

2. Dewi Arimbi, putri Prabu Arimbaka, Raja Pringgadani berputra Gatotkaca

3. Dewi Urangayu anak dari Batara Mintuna, berputra Anantasena

Seperti nampak pada ungkapan Birna pada bentuk wayangnya, perawakannya mencerminkan wataknya : gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh dan jujur. Bima ditandakan bersuara berat. Mempunyai kuku ibujari yang terkenal dengan nama kuku Pancanaka. Tata pakaiannya:  

1. Gelung Pudaksategal, pendek di depan dan menjulang tinggi/jujur (Jawa) di belakang.

2. Pupuk Jarot-asem yang terletak pada dahinya, menggambarkan kelembutan hatinya.

3. Sumping Surengpati     melambangkan     penuh semangat (sumping hiasan telinga)

4.  Kelat-bahu (hiasan lengan) Candrakirana melukiskan kekuatan pikirandan hati terus      terang.

5. Ikat Pinggang Nagabanda sebagai lambang dapat mengendalikan nafsu

6. Kllmpuh (kain) Poleng Bintuluaji berarti menguasai dan mencakup empat macam hawa nafsu.

7. Porong Nagakllrangrang, ucapannya  menakutkan dan menggetarkan.

8. Celana Cindedaraga berarti tahudiri.

Dalam Pewayangan Jawa, Bima mempunyai ilmu kesaktian (ajian) dan sejata pusaka antara Iain:
1. Aji Bandungbandawasa memiliki tangan dan pikiran yang kuat sekali, Bima mendapatkan ajian ini dari Gandamana di dalam pasanggiri perang tanding negara Pancala, pada sayembara Drupadi
2. Aji Ketuglindu berkhasiat dan mempunyai kesaktian dapat berjalan seperti angin, cepat dan menggetarkan.

Senjata pusakanya:
1. Gada Lukitasari yang mempunyai khasiat dan kesaktian sebagai pemusnah musuh.
2. Aji Blabag Pengantol-antol
3. Gada Rujakpo/o adalah senjata pusaka andalan Bima.
4. Kuku Pancanaka yang sakti
5. Senjata Alugora, Bargawa dan Bargawastra
Bima selalu berkata-kata dengan bahasa yang tidak halus/nungkak krama/ngoko (jawa) atau Beblakasan (Bali). Sikapnya yang terkenal adalah tidak pernah berjongkok dan menyembah kepada siapapun; selalu berdiri tegak, walaupun berhadapan dengan raja dan Dewa sekalipun. Akhir riwayatnya dalam Mahabarata disebutkan, meninggal dan muksa dalam perjalanan menuju ke Sorgaloka dengan para Pandawa yang lain, dan berkumpul dengan saudara-saudaranya.
Bima di Bali menjadi sirnbol kekuatan dan energi yang tidak ada habisnya, Oleh karena itu simbol tersebut diaplikasikan ke dalam bentuk uang kepeng bergambar bima dengan gadanya, yang dipercaya ketika dibawa akan memiliki kekuatan setara Bima.




Komentar