PATUNG SANG KALA KATUNGKUL


Sang Kala Katungkul diwujudkan dalam wujud raksasa bersenjatakan Gada pada tangan kiri dan uang kepeng pada tangan kanan. Sang Kaia Katungkul menurut Lontar Tutur Wiksu Pungu bertempat di daksina desa (sebelah selatan desa) yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif, suka berbelanja sebagai hiburan bahkan untuk barang yang tidak perlu untuk memenuhi hawa nafsu atau hasrat semata. Kegiatan negatif tersebut disimbolkan sebagai uang kepeng.

Maka dari itu dalam empat pengendalian untuk mengheningkan diri (catur brata penyepian) dalam rangkaian tahun baru Saka di Bali, dikendalikan malalui Amati Gni (tidak menyalakan api). Simbol agar manusia mematikan api negatif dalam diri (hasrat/nafsu/ego), mengendalikan indera pengelihatan (api sebagai penerangan dimatikan, simbol gelap untuk mematikan indera penglihatan), mementingkan kesenangan diri serta melupakan kewajiban utamanya dalam hidup.


Komentar