Wibisana adalah adik
bungsu Rahwana. Wibisana dalam epos Ramayana digambarkan sebagai sosok manusia
tampan dan mempunyai kebajikan, sehingga karakternya sangat bertentangan dengan
kakaknya Rahwana, yang digambarkan keras dan tak bengis.
Permohonan Wibisana
kepada Dewata pada waktu bertapa adalah untuk menjadi manusia yang baik.
Kebaikan ini di samping dalam kehidupan sehari-hari, juga terlihat' atau
ditunjukkan kepada kakaknya Rahwana dalam persidangan persiapan perang
menghadapi Rama, maupun setelah gugurnya Rahwana sebagai akhir dari peperangan
tersebut.
Dalam epos Ramayana,
Wibisana digambarkan sebagai pembelot pihak Rahwana yang diposisikan sebagai
antagonis. Kiprah Wibisana dalam Epos Ramayana, pertama adalah, menasehati
kakaknya Rahwana dengan menyerahkan Dewi Sita untuk menghindari peperangan.
Apalagi Rama sebagai lawan adalah perwujudan Dewata tentu mengamalkan
kebajikan. Kedua, meskipun Wibisana selalu menunjukkan sikap yang berseberangan
dengan kakaknya, namun rasa persaudaraannya masih mengikat.
Hasl tersebut
ditunjukkan ketika menangisi dan menyembah kakaknya setelah menjadi mayat yang
dibunuh oleh Rama dengan senjata Brahmaastra. Setelah perang, Wibisana dilantik
Rama untuk menjadi raja di Alengka sepeninggal Rahwana yang telah gugur.
Wibisana dalam menjalankan roda pemerintahannya mendapat ajaran kepemimpinan
Hindu yang berjumlah delapan.disebut Astabrata dari Sri Rama.
Ajaran tersebut mengarahkan
seorang pemimpin ketika memimpian agar selalu meneladani sikap delapan Dewata
yaitu Indra Brata, Yama Brata, Surya Brata, Candra Brata, Bayu Brata, Kuwera
Brata, Baruna Brata dan Agni Brata.
Komentar
Posting Komentar